Archive for 2016

PEP-Kepengawasan Kelas C

Posted: April 11, 2016 in Ga jelas

image

ACTIVITIES 1Teacher and Staff Management

1. Make a list of tasks of a principal you think should be performed in the course of a year in order for the school to be managed effectively. (Daftar kegiatan kepala sekolah untuk menjadikan sekolah yang efektif yang dilaksanakan selama setahun)
Kepala sekolah harus bisa menjadi seorang manajer, administrator, agen perubahan, mampu menyalurkan alumninya dan pengarah. Kegiatan kepala sekolah secara umum terbagi atas kegiatan administrasi dan manajerial.
Tugas kepala sekolah dalam bidang administrasi dapat digolongkan menjadi enam bidang yaitu:
a. Pengelolaan pengajaran,
Pengelolaan pengajaran ini merupakan dasar kegiatan dalam melaksanakan tugas pokok. Kegiatan yang berhubungan dengan pengelolaan ini antara lain: menguasai garis-garis besar program pengajaran untuk tiap bidang studi dan tiap kelas, menyusun program sekolah untuk satu tahun, menyusun jadwal pelajaran, mengkoordinir kegiatan-kegiatan penyusunan model satuan pengajaran, mengatur kegiatan penilaian, melaksanakan norma-norma kenaikan kelas, mencatat dan melaporkan hasil kemampuan belajar siswa, mengkoordinir kegiatan bimbingan sekolah, mengkoordinir program non kurikuler, merencanakan pengadaan, memelihara dan mengembangkan buku perpustakaan sekolah dan alat-alat pelajaran.
b. Pengelolaan kepegawaian
Termasuk dalam bidang ini yaitu menyelenggarakan urusan-urusan yang berhubungan dengan penyeleksian, pengangkatan kenaikan pangkat, cuti, perpindahan dan pemberhentian anggota staf sekolah, pembagian tugas-tugas di kalangan anggota staf sekolah, masalah jaminan kesehatan dan ekonomi, penciptaan hubungan kerja yang tepat dan menyenangkan, masalah penerapan kode etik jabatan.
c. Pengelolaan kesiswaan
Dalam bidang ini kegiatan yang nampak adalah perencanaan dan penyelenggaran siswa baru, pembagian siswa atas tingkat-tingkat, kelas-kelas atau kelompok-kelompok (grouping), perpindahan dan keluar masuknya siswa-siswa (mutasi), penyelenggaraan pelayanan khusus (special services) bagi siswa, mengatur penyelenggaraan dan aktivitas pengajaran, penyelenggaran testing dan kegiatan evaluasi, mempersiapkan laporan tentang kemajuan masalah disiplin siswa, pengaturan organisasi siswa, masalah absensi, dan sebagainya.
d. Pengelolaan gedung dan halaman
Pengelolaan ini menyangkut usaha-usaha perencanaan dan pengadaan, inventarisasi, pengaturan pemakaian, pemeliharaan, rehabilitasi perlengkapan dan alat-alat material sekolah, keindahan serta kebersihan umum, usaha melengkapi yang berupa antara lain gedung (ruangan sekolah), lapangan tempat bermain, kebun dan halaman sekolah, meubel sekolah, alat-alat pelajaran klasikal dan alat peraga, perpustakaan sekolah, alat-alat permainan dan rekreasi, fasilitas pemeliharaan sekolah, perlengkapan bagi penyelenggaraan khusus, transportasi sekolah, dan alat-alat komunikasi,
e. Pengelolaan keuangan
Dalam bidang ini menyangkut masalah-masalah urusa gaji guru-guru dan staf sekolah, urusan penyelenggaraan otorisasi sekolah, urusan uang sekolah dan uang alat-alat siswa-siswa, usaha-usaha penyediaan biaya bagi penyelenggaraan pertemuan dan perayaan serta keramaian.
f. Pengelolaan hubungan sekolah dan masyarakat
Untuk memperoleh simpati dan bantuan dari masyarakat termasuk orang tua siswa-siswa, dan untuk dapat menciptakan kerjasama antara sekolah-rumah- dan lembaga-lembaga sosial.
Tugas Kepala Sekolah Dalam Bidang Supervisi. Supervisi merupakan usaha yang dilakukan oleh kepala sekolah dalam membantu guru-guru dalam mewujudkan proses belajar mengajar yang efektif dan menyenangkan. Kepala Sekolah bertugas memberikan bimbingan, bantuan, pengawasan dan penilaian pada masalah-masalah yang berhubungan dengan teknis penyelenggaraan dan pengembangan pendidikan pengajaran yang berupa perbaikan program dan kegiatan pendidikan pengajaran untuk dapat menciptakan situasi belajar mengajar. Tugas ini antara lain :
a. Membimbing guru-guru agar mereka dapat memahami secara jelas tujuan-tujuan pendidikan pengajaran yang hendak dicapai dan hubungan antara aktivitas pengajaran dengan tujuan-tujuan.
b. Membimbing guru-guru agar mereka dapat memahami lebih jelas tentang persoalan-persoalan dan kebutuhan siswa.
c. Menyeleksi dan memberikan tugas-tugas yang paling cocok bagi setiap guru sesuai dengan minat, kemampuan bakat masing-masing dan selanjutnya mendorong mereka untuk terus mengembangkan minat, bakat dan kemampuannya.
d. Memberikan penilaian terhadap prestasi kerja sekolah berdasarkan standar-standar sejauh mana tujuan sekolah itu telah dicapai.

2. In your opinion, what should be the mission of every school?(Misi sekolah)
Sekolah sudah seharusnya mengarah kebentuk model sekolah yang efektif, untuk itu misi yang ada pada sekolah sebagai berikut:
a. Mengadakan Proses Belajar Mengajar yang Efektivitasnya Tinggi berdasarkan Imtaq dan Ipteks
b. Menciptakan Kepemimpinan Sekolah yang Kuat
c. Menciptakan Lingkungan Sekolah yang Aman dan Tertib
d. Mengelola Tenaga Kependidikan yang Efektif
e. Menciptakan Sekolah dengan Budaya Mutu
f. Menjalin kerjasama dengan Warga Sekolah dan Masyarakat
g. Menciptakan Sekolah dengan Transparansi Manajemen
h. Mengadakan Evaluasi dan Perbaikan Secara Berkelanjutan
i. Menciptakan Memiliki Komunikasi yang Baik antar stakeholders
j. Menciptakan Sekolah yang Memiliki Akuntabilitas
k. Menciptakan Manajemen Lingkungan Hidup Sekolah yang Bagus
l. Menjaga Sustainabilitas Sekolah

3. Educators suggest and argue that priority should be given to the lower grades and that experienced and competent teachers should be assigned in grade 1 as much as possible. What is your position on this viewpoint? Why? (Prioritas pendidikan pada tingkat yang lebih rendah (dasar) dan Guru yang berpengalaman dan kempeten ditugasi pada tingkat pertama, menurut anda?)
Setuju untuk prioritas pendidikan pada pendidikan dasar, karena pendidikan dasar merupakan bentuk awal dan paling rentan padalam pembentukan karakter siswa. Dengan memprioritaskan pendidikan dasar maka pondasi pendidikan akan terbentuk dengan baik.
Semua tingkat baik itu tingkat pertama atau tingkat selanjutnya sudah seharusnya diajar oleh Guru yang berkompeten dan berpengalaman. Berkompeten dan berpengalaman maksudnya memiliki kemampuan untuk menganalisis kebutuhan siswa sesuai dengan perkembangan psikologi anak dan mengetahui kebutuhan anak. Guru dapat menentukan kebutuhan pendidikan tiap anak sesuai dengan tingkat usia dan kemampuan siswa, sehingga mampu membentuk karakter yang kuat, mandiri dan bertanggung jawab.

4. What is the purpose of staff evaluation? Should staff evaluation systems and strategies be uniform in all schools? How frequently should teachers’ performance appraisals be conducted? Why? (Sistem evaluasi staf/tenaga kependidikan, frekuensi penilaian guru)
Tujuan melakukan evaluasi tenaga kependidikan adalah dapat mengetahui keberhasilan pelaksanaan kegiatan yang telah dilakukan dan dapat merancangmanajemen tenaga kependidikan yang efektif.
Strategi dan Sistem evaluasi tenaga kependidikan di semua sekolah tidak harus sama, melainkan disesuaikan dengan kondisi sekolah dan permasalahan yang dihadapi tiap sekolah.
Penilaian guru sebaiknya dilakukan secara terus menerus tanpa terjadwal dan tanpa ada batasan waktu baik itu tiap hari/minggu/bulan atau tahun. Penilaian secara terus menerus tanpa terjadwal akan mampu merepresetasikan kegiatan guru yang nyata. Penilaian guru harus dilakukan dan dengan transparan, agar menjadi bahan refleksi untuk memperbaiki segala kekurangan dalam proses pendidikan. Setelah penilaian perlu diadakan evaluasi atau tindak lanjut jika ditemukan kekurangan atau kelemahan. Evaluasi dilakukan untuk memperbaiki kinerja guru yang kurang maksimal bukan untuk hal lainnya.

5. What are the weaknesses and strengths of the current teachers’ performance appraisal system in yourcountry? (kekuatan dan kelemahan penilaian guru di Indonesia)
Jika dilakukan dengan kondisi ideal, sistem penilaian guru di Indonesia sangat baik. Sistem penilaian itu memiliki sistem yang sistematis dan terstruktur. Juga dilengkapi dengan berbagai instrumen pengukuran yang dikembangkan oleh para ahli di bidangnya. Inilah yang menjadi kekuatan dari sistem pendidikan di Indonesia.
Akan tetapi, sistem penilaian yang ideal tidak dilaksanakan dengan seharusnya. Kelemahan sistem penilaian di Indonesia terdapat pada pelaksanaannya.
6. Identify some support services for teachers and pupils in your area. Are they effective? Why?(Pelayanan Pendukung bagi Guru dan Siswa)
Bagi guru, terdapat organisasi Musyawarah Guru Mata Pelajaran yang digunakan sebagai wadah berkumpulnya guru pengampu mata pelajaran yang sama. Melalui organisasi itu para guru dapat membahas kegiatan pembelajaran yang dilakukan dan masalah yang dihadapi oleh guru. Masalah yang dihadapi akan dibahas bersama guru lainnya dengan dibantu oleh pengawas sekolah untuk memperoleh solusi atas masalah tersebut.
Bagi siswa, tersedia layanan bantuan beasiswa bagi siswa yang bermasalah pada sisi keuangan. Pengadaan organisasi untuk menunjang pengembangan hobi atau minat di luar proses belajar mengajar.

7. Organizational climate has a direct bearing on the effectiveness of a school. The creation of a positiveorganizational climate is an important element of the principal’s instructional leadership. List the matters aprincipal should attend to in creating a positive school climate. (Daftar kebutuhan untuk menciptakan iklim sekolah yang positif)
Iklim sekolah yaitu lingkungan sistem pembelajaran meliputi berbagai hal yang dapat memperlancar proses belajar mengajar di kelas. Lingkungan ini meliputi kompetensi dan kreativitas guru dalam mengembangkan materi pembelajaran, penggunaan model, metode, strategi belajar yang bervariasi serta teknik yang tersusun, pengaturan waktu dalam proses belajar mengajar dan pengunaan media dan sumber pembelajaran yang sesuai dengan indikator dan tujuan pembelajaran serta penentuan evaluasi untuk mengukur hasil belajar siswa. Keselurahan aspek yang dijelaskan di atas didesain sedemikian rupa dalam proses pembelajaran.
Yang menjadi penekanan dalam penciptaan iklim belajar yang kondusif adalah penciptaan suasana pembelajaran yang menyenangkan, mengasyikkan, mencerdaskan, dan menguatkan.
1.    Menyenangkan dan mengasyikkan
Menyenangkan dan mengasyikkan terkait dengan aspek afektif perasaan. Guru harus berani mengubah iklim dari suka ke bisa. Guru hendaknya dapat mengajak siswa pada suatu kondisi pembelajaran yang disukai dan menantang siswa untuk berkreasi secara aktif. Rancangan pembelajaran terpadu dengan materi pembelajaran yang kontekstual harus dikembangkan secara terus menerus dengan baik oleh guru.
Untuk keperluan itu guru-guru dilatih untuk bersikap ramah, membiasakan diri selalu tersenyum, berkomunikasi dengan santun dan patut adil terhadap semua siswa senantiasa sabar menghadapi berbagai ulah dan perilaku siswanya. menciptakan kegiatan belajar yang kreatif melalui tema-tema yang menarik yang dekat dengan kehidupan siswa.

2.    Mencerdaskan dan menguatkan
Mencerdaskan bukan hanya terkait dengan aspek kognitif, melainkan juga dengan kecerdasan majemuk (multiple intelligence). Tidak kalah pentingnya adalah bagaimana guru dapat mengalirkan pendidikan normatif ke dalam mata pelajaran sehingga menjadi adaptif dalam keseharian anak. Inilah yang merupakan tujuan utama dari fundamen pendidikan kecakapan hidup (life skill). Oleh karena itu, guru dilatih untuk memilih tema-tema yang dapat mengajak anak bukan hanya sekedar berpikir, melainkan juga dapat merasa dan bertindak untuk menyelesaikan tugas-tugas yang menjadi tanggung jawabnya. Menggunakan  teknik-teknik penciptaan suasana yang menyenangkan dalam pembelajaran, karena jika anak senang dan asyik, tentu saja bukan hanya kecerdasan yang diperoleh, melainkan juga menguatkan mereka sebagai pembelajar, memberikan pemahaman yang cukup akan pentingnya memberikan keleluasaan bagi siswa dalam proses pembelajaran, tidak menggunakan terlalu banyak aturan yang dibuat oleh guru yang akan menyebabkan anak-anak selalu diliputi rasa takut dan sekaligus diselimuti rasa bersalah.
Beberapa praktik penciptaan atmosfir belajar yang baik (good practice) diantaranya dapat dikemukakan berikut ini. Sebelum memulai pelajaran, dengan sikap yang ramah dan penuh senyuman guru menyapa beberapa orang siswa dan menanyakan mengenai keadaan dan kesiapan masing-masing siswa untuk belajar. Bahkan ada guru yang membuka pelajaran diawali dengan nyanyian pendek dan selanjutnya menugaskan seseorang siswa melanjutkan lagu tersebut. Di awal pelajaran, guru membiasakan siswa untuk berdoa secara bersama agar Tuhan senantiasa memberikan kesehatan dan kemudahan dalam memahami pelajaran. Selanjutnya, guru juga tidak lupa memberikan pencerahan-pencerahan rohani kepada para siswa agar mereka senantiasa saling menghormati dan menghargai, kejujuran dan tanggung jawab bagi setiap tugas yang diberikan. Selama proses pembelajaran berlangsung, guru senantiasa mengembangkan bentuk komunikasi yang efektif, agar siswa dapat bertanya atau mengemukakan pendapat dalam suasana yang menyenangkan dan merasa tidak tertekan, tidak takut atau merasa bersalah.

ACTIVITIES 2 – PupilsManagement
1. In your opinion why is it essential for pupils to have a say in the management of certain aspects of the school life? (penting bagi siswa untuk diutarakan pada aspek manajemen sekolah, menurut Anda?)
Siswa adalah bagian dari sekolah itu sendiri. Sehingga perlu melibatkan siswa untuk mengelola aspek-aspek penting bagi kelangsungan sekolah. Namun perlu melakukan pengontrolan dalam pelaksanaannya. Hal ini juga menjadi salah satu proses untuk siswa untuk bertanggungjawab dalam menjalankan suatu kegiatan yang posistif sehingga dapat melahirkan pemimpin-pemimpin yang baik, dan berlatih langsung dilapangan dengan mengikuti berbagai kegiatan.
2. Identify areas of school activities that pupils could be involved in and describe the manner of involvement in each area. (Kegiatan yang dapat melibatkan siswa)
Salah satu kegiatan sekolah yang melibatkan siswa adalah proses pelaksanaan pembinaan bagi siswa baru yang diterima setiap tahunnya dalam kegiatan MOS. Mereka dilibatkan melalui OSIS, mengkoordinir siswa baru, pelatihan baris berbaris, menerapkan kebersihan lingkungan sekolah, dan membantu guru untuk pelatiahan-pelatihan lainnya untuk siswa baru.

3. What are the characteristics of extracurricular activities that differentiate them from the formal classroom teaching-learning activities, in terms of leadership, and organization implementation? (Karakter kegiatan ekstrakurikuler dan OSIS)
Kegiatan ekstrakurikuler memberikan kesempatan kepda peserta didik untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, bakat, dan minat setiap peserta didik sesuai dengan kondisi sekolah, kegiatan pengembangan diri tersebut difasilitasi atau dibimbing oleh konselor, guru atau tenaga kependidikan yang dapat dilakukan dalam bentuk kegiatan ekstrakurikuler.
Karakteristik dari kegiatan ekstrakurikuler yang membedakannya demi aktivitas formal (dalam proses belajar mengajar) adalah :
1. Memperdalam dan memperluas pengetahuan para siswa dalam arti memperkaya, mempertajam, serta memperbaiki pengetahuan para siswa yang berkaitan dengan mata pelajaran sesuai dengan program kurikulum yang ada.
2. Melengkapi upaya pembinaan, pemantapan dan pembentukan nilai-nilai kepribadian para siswa.
3. Membina serta meningkatkan bakat, minat dan keterampilan, dan hasil yang diharapkan ialah untuk memacu anak ke arah kemampuan mandiri, percaya diri dan kreatif.

4. Comment the statement:
‘An opinion may be formed about a school by observing the discipline among students.’ (Opini sekolah dapat dilihat melalui observasi tingkat disiplin siswa)
Sebagai sekolah yang berada di tengah-tengah masyarakat, akan memunculkan penilaian oleh semua pihak dan masyarakat yang berada di sekitar sekolah. Hal pertama yang diamati oleh masyarakat di sekitar adalah kedisiplinan siswa, ini menjadi salah satu indikator penilaian bahwa ketika sekolah memiliki siswa yang disiplin maka proses di sekolah cukup baik, sebaliknya kurang disiplin siswanya maka proses belajar mengajar berarti belum maksimal. Jadi ada hubungan tingkat kedisiplinan siswa dengan image sekolah.

5. Identify major areas of training that you think are needed for pupil leaders in schools/your school. Select one and design a three-days training programme at school level. (Pelatihan yang dibutuhkan kepemimpinan siswa)

Nama Program : Pendidikan Dasar Ke-palang Merah-an PMR Wira
Materi : Kepemimpinan
Tempat pelaksanaan : Gedung Aula sekolah
Peserta : Anggota baru PMR wira
Pananggung jawab : Kepala Sekolah
Pembimbing : Pembina PMR Wira
Materi :
Hari Pertama : Tipe Kepemimpinan
Hari Kedua : Pemimpin Kelompok
Hari Ketiga : Komunikasi dan Kerjasama

ACTIVITIES 3 – Financial Management
1. Discuss the financial implications of school autonomy in terms of a) the physical facilities b) the appointment, promotion and dismissal of staff and c) the school’s admission policy. (Implikasi otonomi keuangan)
Implikasi pembiayaan dari otonomi sekolah dalam berbagai hal, diantaranya:
a. Fasilitas fisik, Fasilitas fisik sekolah yang dapat dilihat dengan menggunakan dana otonomi sekolah adalah pengadaan peralatan dan bahan praktek dibengkel,  rehab dan pemeliharaan gedung. Perbaikan beberapa kursi-kursi  dan meja-meja kelas dan bengkel.
b. Kenaikan pangkat dan Pemecatan staff, Pembiayaan kenaikan pangkat biasa dibiayai oleh guru atau staff sendiri dalam proses pengurusannya. Mengenai pemecatan staff, hal tersebut merupakan kewenangan atasan langsung dengan beberapa tenaga yang menangani hal tersebut di dalam mengeluarkan kebijakan dan keputusan.
c. Kebijakan penerimaan di sekolah, pembiayaan  dari otonomi sekolah dalam hal Kebijakan penerimaan di sekolah , diantaranya Penerimaan Peserta Didik Baru juga Penerimaan Tenaga Pendidik dan Kependidikan

2. Explain how you would plan a school’s finances in accordance with a budget. (Rencana anggaran keuangan sekolah)
Pengelolaan biaya pendidikan dilakukan sejak dari perencanaan hingga pembuatan pertanggung jawaban.
a. Perencanaan anggaran pembiayaan sekolah.
b. Pelaksanaan anggaran pembiayaan sekolah.
c. Penataausahaan keuangan pembiayaan sekolah.
d. Pengawasan anggaran.
e. Pertanggungjawaban keuangan yang digunakan.

3. Explain how funds are allocated to education in your country. (Alokasi pendanaan sekolah)
Alokasi pendanaan pendidikan di Indonesia sebagai berikut:
a. Dana yang bersumber dari pemerintah pusat yaitu biaya gaji pegawai, tunjangan profesi, dan tunjangan lainnya. Yang pengelolaannya oleh pemerintah daerah kab./Kota.
b. Sumber dari pemerintah pusat lainnya, Dana BOS berdasarkan jumlah siswa dan dibayarkan per semester persiswa yang datanya diperoleh dari Dapodikmen dan dikelola oleh sekolah untuk pembiayaan operasional sekolah dengan mengacu pada pedoman penggunaan dana BOS.
c. Bantuan Siswa Miskin (BSM) bersumber dari pemerintah pusat yang dialokasikan untuk keperluan siswa miskin. Siswa yang memperoleh BSM berasal dari orang tua kurang mampu.
d. Dana Alokasi Umum dan Dana Alokasi Khusus (DAU dan DAK), diperuntukkan untuk perbaikan sarana dan prasarana sekolah untuk sekolah yang dipilih berdasarkan sk pemerintah daerah.
e. Dana Unit Sekolah Baru (USB) bagi sekolah yang akan didirikan.
f. Dana yang bersumber dari pemerintah provinsi, secara umum dana ini biasanya hanya untuk operasional sekolah yang tidak kontinyu berdasarkan keadaan anggaran.
g. Dana pendidikan lainnya bersumber dari orang tua murid berupa pendaftaran siswa baru, iuran perbulan yang dalam penggunaannya untuk pengadaan kursi, meja dan lainnya.

ACTIVITIES 4– Parent Involvement
1. It may be possible that parents are not highly involved in the education of their children in many of the schools in your country. What do you think could be the possible reasons for such state of affairs in a) urbanareas b) rural areas? (Bisa saja Orang tua tidak begitu terlibat pada pendidikan anaknya, alasannya menurut Anda?)
Keterlibatan orang tua yang kurang dalam pendidikan anak-anaknya di sekolah disebabkan karena orang tua telah memberikan kepercayaan penuh kepada guru di sekolah. Tetapi orang tua tetap terlibat dalam pembiayaan pendidikan anaknya di sekolah.
Perbedaan keterlibatan orang tua di kota dan desa nampak pada hal-hal berikut ini;
a. Perhatian orang tua terhadap anaknya di kota berkurang dibandingkan di desa.
b. Dana yang dikeluarkan oleh orang tua di Kota lebih banyak dibandingkan dengan dana yang dikeluarkan oleh orang tua di desa.
c. Orang tua di kota dapat memberikan kontribusi yang lebih besar dari segi keuangan.
d. Kontrol orang tua terhadap anak di kota lebih besar dibandingkan di desa

2. Identify at least five obstacles in the way of effective parent involvement at your school. (identifikasi hambatan keterlibatan orang tua di sekolah)
Hambatan keterlibatan orang tua secara efektif di sekolah :
a. Kurangnya pengetahuan orangtua siswa akan pentingnya pendidikan
b. Komunikasi antara pihak sekolah dam orang tua siswa yang kurang intens.
c. Sistem Pelaporan prestasi siswa hanya diberikan pada akhir semester tapi tidak di ajak untuk melihat proses belajar mengajar langsung.
d. Tanggung jawab pendidikan diserahkan sepenuhnya kepada guru dan sekolah.
e. Pola penanganan informasi kurang efektif .

3. In your opinion, what will be the contribution of PTAs (Parent Teacher Association) in education? (Kontribusi Komite Sekolah)

Kontribusi Komite Kekolah:
a. Pemberi Pertimbangan (Advisory Agency)
Sebelum diluncurkan kepada orang tua, program sekolah yang berkaitan dengan orangtua hendaknya dicermati terlebih dahulu oleh perwakilan pihak orangtua dalam hal ini komite sekolah, sehingga beberapa program atau kegiatan itu mendapatkan masukan agar implementasi program terlaksana dengan baik.
b. Pendukung (suporting Agency)
Peran dan kontribusinya komite sekolah berfungsi ganda yakni sebagai kepanjangan dari seluruh orangtua dan sebagai mitra sekolah. Komite sekolah mendukung aktif kebijakan dan program yang dijalankan oleh sekolah karena mempercayai segenap kebijakan dan program yang diselenggarakan sebagai upaya yang sebesar-besarnya demi mengoptimalkan prestasi peserta didik. Di sisi lain, pihak sekolah merasa sangat terbantu dengan kehadiran komite sekolah yang mengetahui betul visi dan misi sekolah.
c. Pengontrol (controlling Agency)
Bersama pimpinan sekolah Meski sebuah kegiatan telah dilakukan koordinasi dengan baik, ada kemungkinan penyimpangan atau kekeliruan dalam pelaksanaannya. Salah penekanan atau hal-hal praktis dilakukan sangat berlebihan, sehingga dikhawatirkan dapat menyelewengkan dari tujuan bisa dimungkinkan terjadi. Berdasarkan hal tersebut, maka dibutuhkan kontrol dari pihak orangtua siswa, sehingga sekolah mendapatkan masukan yang objektif.
d. Mediator
Pihak sekolah tidak akan optimal bekerja sendirian tanpa mitra kerja yang sejalan. Demi tertibnya pengelolaan, segenap peran dan partisipasi orangtua dikoordinasikan oleh komite sekolah. Ini berarti, seluruh inisiatif dan maksud baik orang tua yang diakomodasi sekolah, setelah dipilah dan dipilih terkait kemungkinan waktu dan kemanfaatannya, akan diterjemahkan menjadi program sekolah atau program komite sekolah yang mendukung segala kebijakan sekolah. Hal di atas mungkin dilakukan oleh komite sekolah karena sebagai mitra sekolah lembaga ini dianggap benar-benar memahami visi dan misi sekolah. Keterlibatan orangtua sebagai pengurus komite sekolah, terbentuk dan teralisasi program kerjanya-, dilaksanakan demi sebesar-besarnya pencapaian visi dan misi sekolah.

4. Why are parents becoming less and less involved in the education of their children? (Mengapa orang tua semakin kurang terlibat pada pendidikan siswa?)

Orangtua semakin kurang terlibat dalam pendidikan siswa karena adanya sebagian orangtua beranggapan dengan bersekolah anak-anaknya cukup hanya sebatas menyekolahkan saja dan sepenuhnya diserahkan kepada sekolah dalam penangananannya. Selain itu kesibukan orangtua yang juga dijadikan alasan untuk tidak punya waktu untuk mengurus pendidikan anaknya.

5. Discuss the need and value of parent involvement! (kebutuhan dan nilai keterlibatan Orang tua siswa)

Orang tua bertanggung jawab atas pendidikan anak-anaknya. Keterlibatan orang tua dalam pendidikan anak-anak akan memberikan banyak dampak positif bagi mereka. Keterbatasan anak-anak dengan guru mereka (maksimal 7 jam perhari), menjadikan kebersamaan orang tua dengan anaknya masih sangat dibutuhkan. Keterlibatan orang tua dalam pendidikan anak-anak membuat mereka lebih bangga dan meningkatkan perasaan positif pada dirinya..

 

tugas dulu