Archive for the ‘Ga jelas’ Category

  1. Dengan disusun dan diterbitkannya Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran di Masa Pandemi COVID-19 ini untuk membantu guru dan satuan pendidikan dalam menyelenggarakan pembelajaran pada tahun ajaran 2021/2022. Diharapkan

Guru dan tenaga kependidikan mempunyai acuan dalam merancang, melaksanakan, memandu dan mengembangkan pembelajaran yang efektif

  • Dalam Panduan penyelenggaraan Pembelajaran Di Masa Pandemi terdapat Dasar Hukum tentang Pembatasan Sosial Berskala Besar Dalam rangka Percepatan Penanganan Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) yang tertuang dalam .

Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2020

  • Berikut adalah tujuan penyusunan Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran PAUDDIKDASMEN di Masa Pandemi COVID-19, kecuali ..

Memandu satuan pendidikan untuk mempersiapkan pembelajaran jarak jauh (PJJ).

  • Dalam manfaat Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran PAUDDIKDASMEN di Masa Pandemi COVID-19 terdapat arahan  untuk penyesuaian konsep dan rencana pembelajaran di masa pandemi COVID-19 bagi ..

Guru dan tenaga pendidikan

  • Dalam Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran PAUDDIKDASMEN di Masa Pandemi COVID-19 terdapat panduan yang dibuat sebagai acuan bagi guru yaitu ..

Panduan penyusunan RPP kelas atau mata pelajaran di masa pandemi COVID-19

  • Tingkat pelibatan guru dalam merencanakan, melaksanakan, memberi umpan balik dan mengembangkan rencana tindak lanjut pengembangan pembelajaran di masa pandemi COVID-19 adalah salah satu ukuran keberhasilan bagi ..

Kepala satuan pendidikan

  • Berdasarkan SKB 4 Menteri yang ditetapkan pada 30 Maret 2021, terdapat ketentuan pokok yang harus diketahui dan dipatuhi oleh satuan pendidikan, yang berjumlah . . .

9

  • Sebuah sekolah dasar di daerah Gowa telah melakukan PTM terbatas. Guru Rama mengajar mata pelajaran kesenian. Selain mengajar Guru Rama juga bertugas untuk memantau kesehatan setiap warga sekolah dengan berfokus kepada gejala umum seperti demam, batuk, pilek, nyeri tenggorokan, sesak nafas, sakit kepala, mual/muntah, diare, anosmia (hilangnya kemampuan indra penciuman), atau ageusia (hilangnya kemampuan indra perasa). Berdasarkan pernyataan tersebut Guru Rama juga merupakan bagian dari . . .

Tim Kesehatan, Kebersihan, dan Keamanan

  • Pada sekolah tempat Guru Sinta mengajar akan melakukan PTM terbatas. Sebelumnya Guru Sinta telah membagi rombongan belajar kelasnya yang terdiri dari 30 siswa menjadi 2 kelompok. Guru Sinta juga telah mengatur posisi duduk siswa agar tetap berjarak 1.5m. Saat pelaksanaan PTM Terbatas untuk kelompok pertama, Guru Sinta selalu mengingatkan siswanya untuk selalu menggunakan masker, mencuci tangan, dan tidak saling meminjam peralatan tulis. Selama pembelajaran berlangsung Guru Sinta juga selalu mengawasi siswa yang terlihat kurang sehat untuk segera mendapat tindakan kesehatan. Hal yang dilakukan oleh Guru Sinta merupakan . . .

Protokol kesehatan di ruang kelas

  1. Dengan adanya risiko penularan maka praktik penyelenggaraan pembelajaran membutuhkan penyesuaian untuk memastikan keselamatan warga sekolah. Pada penyelenggaraannya sekolah dapat memilih satu dari tiga pilihan kurikulum yaitu: Kurikulum 2013, Kurikulum Kondisi Khusus dan Kurikulum Mandiri, sesuai kondisi dan kemampuan sekolah. Dengan memprioritaskan seluruh satuan pendidikan bukan untuk menuntaskan kurikulum tapi memastikan setiap siswa mengalami pembelajaran. Penjelasan tersebut menjelaskan konsep pembelajaran di masa pandemi COVID-19 terkait . . .

Kurikulum kondisi khusus

  1. Siklus Pembelajaran menggambarkan hubungan tiga komponen penting yaitu . 

Kurikulum, asesmen dan pembelajaran.

  1. Guru Nanda akan melakukan PTM Terbatas, Guru Nanda merasa kebingungan untuk memberikan metode pembelajaran selama PTM Terbatas. Jika Anda adalah Guru Nanda, metode pembelajaran PTM Terbatas yang akan Anda berikan pada murid . . .

Praktik, diskusi, refleksi, dan umpan balik

  1. Pada sekolah dasar tempat Guru Meta mengajar mulai melakukan PTM Terbatas. Pada praktiknya Guru Meta menggunakan strategi pembelajaran campuran, serta menggunakan pola sinkron dan asinkron. Pada hari Rabu terdapat  jadwal PTM di kelas Guru Meta mengajar dan Guru Meta akan melakukan sesi sinkron. Aktivitas apa yang dapat Guru Meta lakukan . . .

Melakukan sesi refleksi melalui konferensi video bersama murid

  1. Guru Karen akan melaksanakan PTM Terbatas pada kelasnya. Sebelumnya Guru Karen melakukan beberapa aktivitas untuk mengetahui kesiapan psikososial murid, menumbuhkan minat belajar murid, dan berdiskusi terkait tujuan pembelajaran yang akan dicapai. Berdasarkan aktivitas yang dilakukan oleh Guru Karen sesuai alur pembelajaran kenormalan baru, yaitu . .

Orientasi Kesiapan Belajar & Psikososial

  1. Guru Fandy adalah guru mata pelajaran fisika di sekolah menengah pertama swasta. Pada tahun ajaran ini sekolah tempat Guru Fandy mengajar akan melaksanakan Pertemuan Tatap Muka Terbatas, dan Guru Fandy sedang kesulitan untuk menyusun RPP. Langkah-langkah yang dapat dilakukan oleh Guru Fandy untuk menyusun RPP adalah . .

Menganalisis rencana dan jadwal pembelajaran yang ditetapkan – Melakukan asesmen diagnosis terhadap kondisi peserta didik dan orang tua untuk memulai pembelajaran – Menyusun jadwal pembelajaran kelas atau mata pelajaran – Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran PAUDDIKDASMEN di masa pandemi COVID-19 – Melakukan pembelajaran berdasarkan RPP dan jadwal pembelajaran – Memastikan proses pemberian umpan balik – Melakukan refleksi dan perbaikan strategi pembelajaran berdasarkan hasil asesmen formatif.

  1. Dalam pelaksanaan PTM Terbatas guru diharapkan mampu menyusun jadwal pembelajaran kelas atau mata pelajaran yang diampunya dengan melalui tahapan-tahapan berikut ini, kecuali . . 

Menyusun asesmen diagnosis kognitif dan non kognitif sebelum pembelajaran

  1. Guru Fajar sedang mempersiapkan tahun ajaran baru dengan dilaksanakan PTM Terbatas dan sedang menyusun jadwal pembelajaran kelas. Setelah memetakan mata pelajaran pada sesi PTM Terbatas dan PJJ, maka langkah selanjutnya yang harus dilakukan oleh Guru Fajar adalah 

Menuliskan daftar nama peserta didik per kelompok belajar yang sudah ditentukan di setiap kelas

  1. Tujuan dari pemantauan kecuali adalah . . .

Menilai kepatuhan protokol dan pengelolaan pembelajaran pada satuan pendidikan

  1. Sebagaimana dijelaskan sebelumnya, penjaminan mutu diperlukan guru sebagai refleksi dalam menentukan perbaikan pelaksanaan pembelajaran di kelas atau pada mata pelajaran. Adapun kriteria keberhasilan pembelajaran di masa pandemi COVID-19 bagi guru, diantaranya, kecuali . . .

Tingkat upaya refleksi dan perbaikan proses pembelajaran di masa pandemi COVID-19 kelas/mata pelajaran.

  • Setelah melakukan pemantauan pembelajaran, Anda akan mendapatkan hasil berupa tingkat efektivitas pembelajaran di masa pandemi. Hasil tersebut dapat Anda kategorikan untuk mengetahui seberapa efektif Bapak Ibu Guru melaksanakan pembelajaran di masa pandemi COVID-19. Apa tindak lanjut pengembangan pembelajaran yang dapat dilakukan guru, kecuali . . 

Menguatkan Praktik Pembelajaran

—————

Arti peribahasa Makkampe Bosi

Posted: September 21, 2020 in Ga jelas

Peribahasa makkampe bosi sama artinya dengan pungguk merindukan bulan. Jadi berharap sesuatu yang mustahil didapatkan.

terima kasih. Itu saja

Pengantar Model Kurikulum Prosedur Pengembangan Sistem Instruksional (Kurikulum 1975)

Prosedur Pengembangan Sistem Instruksional atau disingkat PPSI merupakan salah satu pendekatan oleh guru atau tenaga pendidik  dalam merancang sistem pembelajaran khususnya satuan pembelajaran. PPSI merupakan pendekatan prosedur yang untuk menghasilkan program pembelajaran.

Sistem PPSI bersifat sistematik dan sistematisdan mengarah pada tercapainya tujuan khusus, dapat diukur, dan dirumuskan dalam bentuk prilaku peserta didik. Diterapkannya PPSI diharapkan dapat mencapai tujuan pembelajaran yang efektif dan efesien.

 Kritik terhadap penerapan prosedur pengembangan sistem instruksional dikalangan para pengajar atau guru yaitu prosedur ini membawa konsekuensi terhadap beban kerja guru dan juga kepala sekolah bertambah di bidang administrasian  dokumen seperti penyusunan satuan pembelajaran yang detil, termasuk penyusunan alat evaluasi yang harus dapat mengukur tujuan pembelajaran.

Kurikulum setelah Indonesia Merdeka Sebelum diberlakukan PPSI

Sejarah kurikulum pendidikan di Indonesia kerap berubah setiap ada pergantian Menteri Pendidikan, sehingga mutu pendidikan Indonesia hingga kini belum memenuhi standar mutu yang jelas dan mantap. Dalam perjalanan sejarah sejak tahun 1945, kurikulum pendidikan nasional telah mengalami perubahan, yaitu pada tahun 1947 (Rencana Pembelajaran), 1952 (Rencana Pembelajaran Terurai), 1964 ((Kurikulum 1964), 1968 (kurikulum 1968) dan tahun 1975 (PPSI)

 Semua kurikulum nasional dirancang berdasarkan landasan yang sama, yaitu Pancasila dan UUD 1945, perbedaanya pada penekanan pokok dari tujuan pendidikan serta pendekatan dalam merealisasikannya.

Awal kurikulum terbentuk pada tahun 1947, yang diberi nama Rencana Pembelajaran 1947. Kurikulum ini pada saat itu meneruskan kurikulum yang sudah digunakan oleh Belanda. Yang menjadi ciri utam kurikulum ini adalah lebih menekankan pada pembentukan karakter manusia yang berdaulat dan sejajar dengan bangsa lain.

Rencana Pelajaran 1947 baru dilaksanakan sekolah-sekolah pada 1950. Sejumlah kalangan menyebut sejarah perkembangan kurikulum diawali dari Kurikulum 1950.

Setelah rencana pembelajaran 1947, pada tahun 1952 kurikulum Indonesia mengalami penyempurnaan. Dengan berganti nama menjadi Rentjana Pelajaran Terurai 1952.Yang menjadi ciri dalam kurikulum ini adalah setiap pelajaran harus memperhatikan isi pelajaran yang dihubungkan dengan kehidupan sehari-hari.

Di penghujung era Presiden Soekarno, muncul Rencana Pendidikan 1964 atau Kurikulum 1964. Fokusnya pada pengembangan daya cipta, rasa, karsa, karya, dan moral (Pancawardhana). Mata pelajaran diklasifikasikan dalam lima kelompok bidang studi: moral, kecerdasan, emosional/artistik, keprigelan (keterampilan), dan jasmaniah. Yang menjadi ciri dari kurikulum ini pembelajaran dipusatkan pada program pancawardhana yaitu pengembangan moral, kecerdasan, emosional, kerigelan dan jasmani.

Usai tahun 1952, menjelang tahun 1964, pemerintah kembali menyempurnakan sistem kurikulum di Indonesia. Kali ini diberi nama Rentjana Pendidikan 1964. ciri dari kurikulum ini adalah: bahwa pemerintah mempunyai keinginan agar rakyat mendapat pengetahuan akademik untuk pembekalan pada jenjang SD, sehingga pembelajaran dipusatkan pada program Pancawardhana (Hamalik, 2004), yaitu pengembangan moral, kecerdasan, emosional/artistik, keprigelan, dan jasmani.

Kurikulum 1968 merupakan pembaharuan dari Kurikulum 1964, yaitu dilakukannya perubahan struktur kurikulum pendidikan dari Pancawardhana menjadi pembinaan jiwa pancasila, pengetahuan dasar, dan kecakapan khusus. Kurikulum 1968 merupakan perwujudan dari perubahan orientasi pada pelaksanaan UUD 1945 secara murni dan konsekuen.

Dari segi tujuan pendidikan, Kurikulum 1968 bertujuan bahwa pendidikan ditekankan pada upaya untuk membentuk manusia Pancasila sejati, kuat, dan sehat jasmani, mempertinggi kecerdasan dan keterampilan jasmani, moral, budi pekerti, dan keyakinan beragama. Isi pendidikan diarahkan pada kegiatan mempertinggi kecerdasan dan keterampilan, serta mengembangkan fisik yang sehat dan kuat.

Kelahiran Kurikulum 1968 bersifat politis: mengganti Rencana Pendidikan 1964 yang dicitrakan sebagai produk Orde Lama. Tujuannya pada pembentukan manusia Pancasila sejati. Kurikulum 1968 menekankan pendekatan organisasi materi pelajaran: kelompok pembinaan Pancasila, pengetahuan dasar, dan kecakapan khusus. Jumlah pelajarannya 9.

Djauzak menyebut Kurikulum 1968 sebagai kurikulum bulat. “Hanya memuat mata pelajaran pokok-pokok saja,” katanya. Muatan materi pelajaran bersifat teoritis, tak mengaitkan dengan permasalahan faktual di lapangan. Titik beratnya pada materi apa saja yang tepat diberikan kepada siswa di setiap jenjang pendidikan.

Sumber (semua diakses 26 Mei 2016):

http://wikipedia.com

Sejarah Perkembangan Kurikulum di Indonesia

http://ariantiyoulie.blogspot.co.id/2014/04/model-prosedur-pengembangan-sistem.html#!/tcmbck

Analisis Kurikulum

Posted: May 25, 2016 in Ga jelas

Apa itu Analisis Kurikulum?

CURRICULUM ANALYSIS: unpacks a curriculum into its component parts (e.g. learning, teaching, knowledge, society, resources); evaluates how the parts fit together, say in terms of focus and coherence; checks underlying beliefs and assumptions;  and seeks justification for curriculum choices and assumptions.

CURRICULUM ANALYSIS is NOT: student assessment, although student data could inform curriculum decisions; teacher appraisal, although teacher performance data could impact on curriculum decisions.

Mengapa perlu dilakukan Analisis Kurikulum?

Some of the reasons for doing curriculum analysis are:

  1. to make an assessment of the curriculum in order to improve it;
  2. to identify potential and actual problems as early as possible and recommend possible solutions (formative assessments);
  3. to make decisions about future support for continuation of the curriculum (summative);
  4. to see if the different parts hold together;
  5. to determine whether the goals have been met;
  6. to identify strengths and successes in order to build on them;
  7. to examine whether assumptions underlying the curriculum are valid and defensible;
  8. to identify blindspots, biases, perspectives;
  9. to demonstrate the worth of the curriculum to different stakeholders e.g. funders.

Bagaimana dilaksanakan?

We can ask the following questions of the curriculum:
What is the IMPACT of your curriculum?
Does your curriculum satisfy acceptable DESIGN principles?
Is your curriculum POLICY-relevant?

Kapan analisis kurikulum dilakukan?

 

 

sumber: Jonathan D Jansen and Vijay Reddy, Curriculum Analysis a reference manual.